Follow Us @soratemplates

Senin, 25 Januari 2021

Tatanama Aldehid dan Keton

Januari 25, 2021 47 Comments

 Tatanama Aldehid dan Keton

1. Aldehid (Alkanal)

Aldehid atau alkanal adalah senyawa turunan alkana dengan gugus fungsi . Rumus struktur aldehid adalah  

a. Rumus Umum 

Perhatikan rumus struktur beberapa aldehid pada tabel berikut. 

 Tabel Rumus Struktur Beberapa Aldehid

Dari contoh-contoh di atas, maka dapat disimpulkan rumus umum aldehid atau alkanal adalah CnH2nO.
b. Tata Nama 
1) Nama IUPAC 
Nama aldehid sebagai turunan dari alkana diturunkan dari nama alkana dengan mengganti akhiran a dengan al. 
Contoh:
2) Nama Lazim (Trivial) 
Contoh penamaan aldehid secara trivial seperti pada tabel berikut. 
Tabel Nama Lazim (Trivial) Aldehid



 2. Keton
a. Rumus Umum
Keton memiliki rumus umum yang mirip dengan aldehid, hanya dengan mengganti satu atom H yang terikat pada gugus karbonil dengan gugus alkil. Rumus umum keton Cn H2nO.
Perhatikan beberapa senyawa keton berikut.

Tabel Beberapa Senyawa Keton

Dari tabel tersebut terlihat bahwa gugus karbonil (–CO–) mengikat dua gugus alkil (R) yang sama atau tidak sama, sehingga senyawa keton mempunyai rumus struktur:
b. Tata Nama
Ada dua cara pemberian nama alkanon (keton), yaitu cara trivial dan sistem IUPAC.
1) Cara Trivial
     Menyebut dulu gugus alkil yang terikat pada atom C gugus karbonil kemudian diikuti kata keton.           Penyebutan gugus alkil mengikuti urutan abjad.
     

2) Sistem IUPAC
    a) Menentukan rantai induk, yaitu rantai atom C terpanjang yang mengandung gugus karbonil                
    b) Memberi nomor dari salah satu ujung sehingga atom C pada gugus karbonil mendapat nomor
        terkecil.
    c) Urutan penamaan: - Nomor cabang 
                                      - Nama cabang 
                                      - Nomor atom C gugus karbonil
                                      - Nama rantai induk (alkanon)

Tugas Individu!













Minggu, 24 Januari 2021

LARUTAN ELEKTROLIT

Januari 24, 2021 83 Comments

 LARUTAN ELEKTROLIT



A.     LARUTAN 

Masih ingatkah Anda, apakah larutan itu? Tentunya Anda masih ingat bukan? Larutan adalah campuran yang bersifat homogen atau serba sama. Jika Anda melarutkan 2 sendok makan gula putih (pasir) ke dalam segelas air, maka Anda telah mendapatkan larutan gula. Cobalah Anda ingat kembali, manakah dari gula dan air yang berperan sebagai zat terlarut dan zat pelarut.

Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik.

Larutan terdiri atas dua komponen, yaitu komponen zat terlarut dan pelarut.

·        Komponen dengan jumlah yang sedikit biasanya dinamakan zat terlarut.

·        Pelarut adalah komponen yang jumlahnya lebih banyak atau yang strukturnya tidak berubah.

Di SMP atau bahkan di SD Anda pernah membedakan benda-benda yang dapat menghantarkan listrik atau tidak dapat menghantarkan listrik, melalui percobaan berikut.

Gambar 1. Daya hantar listrik benda

Setelah diamati percobaan seperti di atas, kita dapat membedakan benda yang dapat menghantarkan listrik dengan lampu menyala. Sedangkan benda yang tidak menghantarkan listrik lampunya padam. Ternyata paku dapat menghantarkan listrik sedangkan  plastik tidak menghantarkan listrik.


B.   Perbedaan Larutan Berdasarkan Daya Hantar Listrik

Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan terbagi menjadi 2 golongan yaitu larutan elektrolit

dan larutan non elektrolit. 

1.     Larutan Elektrolit

Elektrolit berasal dari katan bahasa Yunani yang berarti ‘pembawa lsitrik’. Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena mengandung ion-ion yang bergerak bebas. Ion-ion itu berperan menghantarkan arus listrik melalui larutan. Contoh larutan elektrolit adalah NaCl, HCl, CH3COOH dan H2SO4. Pada larutan elektrolit yang dilengkapi elektroda dan rangkaian listrik, ion-ion negatifnya (anion) bergerak menuju elektroda yang bermuatan positif (anoda) dan melepaskan electron. Sedangkan ion-ion positif (kation) bergerak menuju elektroda yang bermuatan negative (katoda) dan mengambil elektron.

2.     Larutan Non-elektrolit

Larutan non-elektrolit merupakan kebalikan dari larutan elektrolit. Larutan ini tidak mampu menghantarkan arus listrik karena pada saat berupa larutan, tidak ada ion-ion yang bergerak bebas di dalamnya.

Adapun jenis ikatan yang dimiliki oleh larutan non-elektrolit adalah ikatan kovalen. Ikatan kovalen terbentuk karena pemakaian bersama pasangan electron. Ketika berada dalam larutan, senyawa kovalen tidak mengalami ionisasi, sehingga tidak ada ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Contoh larutan non-elektrolit adalah larutan gula, larutan urea, larutan alkohol.


C.   Pengelompokkan Larutan Berdasarkan Jenisnya

Larutan dapat dibagi menjadi larutan elektrolit dan non elektrolit. Sedangkan elektrolit dapat dikelompokkan menjadi larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah sesuai skema penggolongan berikut.



Ion-ion yang terdapat dalam larutan elektrolit karena dalam larutan senyawanya mengalami peruraianyang dikenal sebagai proses ionisasi. Proses ionisasi ada yang sempurna dan ada pula yang hanya sebagian. Contoh ionisasi sempurna dapat terjadi pada larutan HCl. 

Reaksi ionisasi HCl dalam larutannya, yaitu:

HCl (aq) → H+(aq) + Cl-(aq)

Reaksi penguaraian ini disebut elektrolisis.

Besaran yang menandai kekuatan suatu elektrolit yang disebut derajat ionisasi (α). Besarnya derajat ionisasi dinyatakan dengan persamaan berikut:

Pada larutan ionisasi asam asetat, yaitu : CH3COOH D H++ CH3COO- , penggunaan panah dua arah ini menyatakan bahwa kecepatan reaksi dari kiri ke kanan adalah sama dengan kecepatan reaksi dari kanan ke kiri. Hal ini menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil asam asetat yang terionisasi. Sehingga daya hantar listrik asam asetat kecil.





D.   Pengelompokan Larutan Elektrolit Berdasarkan Ikatannya

1.    Senyawa Kovalen Polar

Senyawa kovalen polar terjadi karena adanya penggunaan bersama pasangan elektron antara dua atom non-logam yang memiliki keelektronegatifan yang besar. Molekul-molekul senyawa kovalen polar dapat diuraikan oleh air membentuk ion positif dan ion negative yang bergerak bebas sehingga dapat menghantarkan listrik. Larutan elektrolit ini meliputi senyawa-senyawa asam, misalnya:

a)    Asam klorida (HCl)

Asam klorida terionisasi sesuai reaksi sbb:

HCl(l) + H2O(l) → H3O+(aq) + Cl-(aq)

b)    Natrium klorida (NaOH)

Natrium klorida terionisasi sesuai reaksi sbb:

NaOH(s) + H2O(l) → Na+(aq) + H3O+(l)

2.    Senyawa Ion

Senyawa ion terdiri atas atom logam dan non-logam. Jika dilarutkan dalam air, ion-ion  yang terikat kuat dalam zat padat akan lepas dan dapat bergerak bebas satu dengan yang lainnya. Dengan adanya ion-ion bebas inilah, maka larutan dapat menghantarkan arus listrik.

Kristal senyawa ion tidak dapat menghantarkan listrik, karena ion-ion tersebut tidak dapat bergerak bebas. Sementara, jika senyawa ion dipanaskan hingga meleleh, ion-ion tersebut dapat bergerak bebas sehingga lelehan senyawa ion juga dapat menghantarkan listrik. Larutan elektrolit jenis ini meliputi beberapa senyawa berikut, antara lain:

a)    Natrium klorida (NaCl)

Natrium klorida terionisasi sesuai reaksi berikut:

          NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl-(aq)

b)    Magnesium klorida (MgCl2)

Magnesium klorida terionisasi sesuai reaksi berikut:

MgCl2(aq) → Mg2+(aq) + 2Cl-(aq)

Untuk lebih jelas lagi tentang hubungan sifat elektrolit dengan ikatan kimia, silakan perhatikan bagan berikut:

Latihan