REDUKSI OKSIDASI (REDOKS)
REDUKSI OKSIDASI (REDOKS)
Setelah mempelajari materi ini,
Anda akan dapat :
- Menjelaskan konsep reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan penggabungan dan pelepasan oksigen.
- Menuliskan reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan penggabungan dan pelepasan oksigen.
- Menjelaskan konsep reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan perubahan bilangan oksidasi.
- Menjelaskan pengertian reaksi redoks.
- Menjelaskan pengertian bilangan oksidasi.
- Menjelaskan aturan penentuan bilangan oksidasi.
REAKSI OKSIDASI DAN REDUKSI
Reaksi pengikatan oksigen lazim disebut reaksi oksidasi. Sebaliknya, reaksi pelepasan oksigen disebut reaksi reduksi. Sebenarnya, reduksi dan oksidasi berlangsung secara simultan (bersamaan), sehingga penamaan yang lebih tepat adalah reduksi-oksidasi atau reaksi redoks.
Reaksi
redoks banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam industri. Beberapa contohnya
yaitu perkaratan logam, reaksi pembakaran, respirasi, dan proses pengolahan
logam dari bijihnya.
1.
Perkembangan
Konsep Reduksi dan Oksidasi
a.
Reduksi
dan Oksidasi sebagai Pelepasan dan Pengikatan Oksigen
Pada
awalnya, pengertian oksidasi dan reduksi dikaitkan dengan oksigen.
Zat yang menarik oksigen pada reaksi reduksi disebut reduktor. Pada contoh di atas, reduktor yang digunakan adalah CO, Al, dan H2.
b.
Reduksi
dan Oksidasi sebagai Pengikatan dan Pelepasan Elektron
c.
Reaksi
Reduksi-Oksidasi sebagai Penurunan dan Peningkatan Bilangan Oksidasi
2.
Konsep
Bilangan Oksidasi
a.
Pengertian
Bilangan Oksidasi
Besarnya muatan yang diemban oleh suatu atom dalam suatu
senyawa, jika semua elektron ikatan didistribusikan kepada unsur yang lebih
elektronegatif, disebut bilangan
oksidasi.
b. Penentuan Bilangan Oksidasi Suatu Unsur
Aturan penentuan bilangan oksidasi unsur
adalah:
a). Unsur bebas (misalnya H2, O2,
N2, Fe, dan Cu) mempunyai bilangan oksidasi = 0.
b). Umumnya unsur H mempunyai bilangan oksidasi =
+1, kecuali dalam senyawa hidrida, bilangan oksidasi H = –1.
c). Umumnya unsur O mempunyai bilangan oksidasi =
–2, kecuali dalam senyawa peroksida, bilangan oksidasi O = –1, dalam F2O
(bilangan oksidasi O = +2), dan dalam superoksida, seperti KO2
(bilangan oksidasi O = -1/2).
d). Fluorin, unsur yang paling elektronegatif dan
membutuhkan tambahan 1 elektron, atomnya mempunyai bilangan oksidasi = –1 pada
semua senyawa.
e). Unsur logam mempunyai bilangan oksidasi selalu
bertanda positif.
f). Bilangan oksidasi ion tunggal = muatannya
g). Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam senyawa = 0.
h). Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam ion
poliatom = muatan ion.
Contoh Soal Menentukan bilangan oksidasi
Tentukan bilangan oksidasi unsur
yang digaris bawahi pada senyawa berikut.
a. a. Fe2O3 b. H2O2 c. MnO4– d.
Fe2(SO4)3